Sabtu, 27 Februari 2016

Kurang Nyaman Berwisata ke Pura Besakih Bali

Hari ini detik-detik aku dan keluarga ku berlibur dibali.
Tadinya, udah niat banget mau main air atau bahasa kerennya main water sport di tanjung benoa bali.
Oke awalnya pada setuju, dan akhirnya kita lanjt cus ke tanjung benoa.
Pas masuk kawasan tanjung benoa kita diminta membayar IDR 5.000,- nah dari situ kita bebas memilih tempat untuk parkir dan bebas memilih jasa penyedia water sport disana.

Pengalaman aku sebelomnya, nggak jauh dari pintu bayar karcis ada tempat untuk main water sport yang bagus dan lumayan recommended, tapi waktu itu entah kenapa papa maunya diujung tanjung benoa.
Oke diturutin aja nih akhirnya.
Akhirnya parkirin mobil, turun dari mobil dan disambut sama orang yang menawarkan paket water sport dan kita akhirnya membicarakan soal kesepakatan.
Setelah bicara ini itu, akhirnya mereka memberi kita angka yang nggak masuk akal sama sekali.
Helloo mas/bli, aku dan keluarga bukan turis yang bisa di kibulin, aseli ngeri..

Udah tau harga berapa dan ditawar pun nggak bisa, trus mereka minta harga dri kita, tapi karena dari awal nggak masuk akal akhirnya papa memutuskan kita nggak jadi main water sport.
Padahal masih bisa di coba di tempat lain. tapi ya udahlah..

Karena nggak jadi main water sport akhirnya kita puter arah ke pura besakih,.
Kepantainya udah cukup, ke puranya belom puas akhirnya kita mencoba ke pura besakih ini,.
Perjalanannya jauh, sekitar 2 jam an, konon pura besakih ini pura hindu terbesar di bali.


Setelah perjalanan kurang selama 2 jam, akhirnya sampai juga di pura besakih.
Pas nyampe kita di stopin sama penjaga gerbang danternyata kita disuruh membeli tiket masuk.
Tiket masuknya beda dengan pura ulun danu beratan seelumnya, di pura besakih ini harga tiket nya 15.000,- . Entah karena sepi atau gimana gimana, pas beli tiket, mama bilang beli untuk 4 orang, dan ternyata kata penjual tiket nya di kasih diskon bayarnya IDR 50.000,- yang seharusnya kita berempat membayar IDR 60.000,- tapi disitu kita cuma dikasih tiket 2 buah aja,. klo dihitung sesuai dengan tiket berarti 2 tiket IDR 30.000,- dong yah.
Akhirnya mama aku meminta tiket satu lagi, takutnya di atas malah jadi masalah ntar takut disuruh bayar lagi atau dikira kita bohongin petugas tiket masuk.
Dari gerbang ke tempat wisata agak lumayan lah kedalam lagi.
Setelah menelusuri jalanan akhirnya sampai juga, mobil kami tiba2 disuruh belok kiri dan parkir di sana. Padahal ke atasnya lumayan masih jauh.
Akhirnya merasa keadaan agak aneh, akhirnya aku pun searching mengenai orang yang pernah berwisata kesini dan ternyata, kata orang di blog itu wisata pura besakih nggak recommended (aku lupa nama blog orang itu apa) huft.

Katanya baru turun dr mobil pasti ada anak2 kecil yang menyuruh kita menyewa payung karena disini sering hujan tiba2, terus wajib beli kain untuk memasuki pura, wajib pakai guide disana trus bilang bayar nya ikhlas taunya ada tarif, trus dipakein bunga di gerbang taunya bayar dan masih banyak lagi.
Aku pikir kami sekeluarga nggak mengalami hal yang serupa, eh ternyata....

ojek yang terus memaksa kami untuk ke pura
Pas nyampe keadaannya memang tiba2 hujan, dan akhirnya kami memilih untuk neduh sebentar di dalam mobil, karena klo pake payung pun yah percuma basah-basah juga. Pas agak reda alias gerimis dikit akhirnya kami turun, kalau menurut aku sih tinggal angin basahnya aja sih, tapi anak2 kecil disana memaksa kami untuk menyewa payung mereka, dengan harga 1 payung = 15 ribu. Mahal juga. akhirnya mama tetep jadi wanita sejati, wanita sejati itu pasti pinter nawar, hhehe.. Setelah ditawar akhirnya dapet lah 2 payung 15 ribu. hehe..

Nggak selsai disitu aja, penjual kain disana juga mulai berdagang dan bilang wajib pake kain ke pura besakih itu, tapi karna aku udah membaca blog orang sebelomnya akhirnya kami mengabaikan, toh baju kami juga udah sopan-sopan kok, nggak ada yang pakai hot pants dan tanktop.
FYI, kalau kita berwisata ke pura memang wajib berpakaian yang sopan, kalau wisatawan yang pakai celana pendek memang harus pakai kain, karena pura ini tempat beribadah dan tempat suci bagi umat hindu.

Setelah melewati hal itu kami lanjut memasuki gerbang berikutnya, tempat pengecekan tiket masuk, dan kami di cegat masuk dan wajib ke posko mereka, aku bingung kenapa pengecekan tiket nya lama sekali, akhirnya aku pun menyusul keposko sana.
Disana ternyata mama ditahan dan katanya wajib pakai guide tour, awalnya mereka bilang disana sudah terorganisasi, jadi untuk bayar guide tour nya hanya seikhlasnya, tapi setelah bilang seikhlasnya si bapak bilang lagi kalau biasanya dia dikasih 300-400 ribu, dan itu belum termasuk sumbangan2. Lho maksudnya apa nih? wisatawan domestik aja dipalakin gimana yg si bule? bisa-bisa diporotin habis.
Dan kembali lagi aku sangat berterima kasih kepada blog yang sudah bercerita sebelumnya, dan guide tour ini nggak wajib. Akhirnya kami memilih untuk menolak, tapi mereka masih memaksa katanya kalau nggak pake guide tour kami nggak boleh masuk, loh apa2an tu peraturan, dan bapak itu pun bilang kalau pakai guide tour bisa masuk ke pura tempat beribadahnya.
Kami pun terus menolak, karena ini termasuk pemerasan, tempat wisata macam apa ini?
Setelah debat2, kami menunjukkan rasa kekecewaan kami kepada mereka akhirya mereka berhenti juga untuk mencoba memeras kami, pada akhirnya ada satu guide yang menawarkan diri untuk jadi guide kami dan dia hanya meminta dibayar IDR 50.000,- ya sudahlah dari pada sampai IDR 400.000 kan.

Setelah terlepas dari guide tour yang super nyebelin, kami kembali di teror dan di palakin sama ojek disana, dr pangkalan ojek memang agak lumayan ke pura nya, mayan lelah jalan kaki, tapi sebenarnya juga bisa kok jalan kaki, ojek disana menawarkan harga IDR 50.000 PP udah paling murah. 50.000 dikali 4 aja udah 200.000 buat ojeg doang, haft, akhirnya kami terus jalan pelan-pelan dan akhirnya mereka menurunkan harganya sampai 20.000 PP atau 10.000 aja ke atasnya. kan, turunnya lumayan, akhirnya yang naik ojeg mama saja, kami bertiga jalan sambil menikmati jalanan, setelah berjalan dan hampir mendekati pura ngga sengaja aku melihat di sebelah kiri ada lahan kosong yang tulisannya "PARKIR MOBIL".  What??
Pas aku tanya ke guide nya, dia mengakui kalau mobil diparkir dibawah agar ojeg disana mendapatkan penghasilan, hmmm gituu..

suasana jalanan menuju pura dari pangkalan ojeg

Akhirnya aku pun sampai di pura besakihnya, jgn dikira selesai yah teroran orang sana, pas aku menaiki tangga tiba2 aku dikerubungi sama ibu dimana mereka berusaha untuk memakaikan aku beras dan bunga, tapi setelah itu mereka akan meminta imbalan dari kita, haft. Aseli ini tempat wisata paling nggak nggak recommended setelah desa trunyan.
Aku pun disini menolak, trus dipikir pikir bunga mau di selipin dimana? kuping nya kan ketutupan sama krudung, hhihi..

Sayang yah wisata pura terbesar dan sebagus ini tapi perilaku orangnya bikin nggak nyaman wisatawan. Jujur aku selama disini kurang nyaman, belum lagi ada anak-anak yang selalu mengejar-ngejar wisatawan agar membeli barang dagangan nya, lebih tepatnya memaksa wisatawan untuk membeli, kalau nggak beli pasti dipepet terus, hhihi..

Nah setelah cerita gimana perjuangan aku nyampe ke pura besakihnya, aku mau info kalau di pura besakih ini terdapat 3 arca atau 3 pura tempat beribadah umat hindu, dimana ada pura dewa brahma, dewa wisnu dan dewa siwa yang merupakan dewa pencipta, dewa pemelihara dan dewa pelebur/reinkarnasi. 

Disini juga ada pura kasta keluarga, jadi setiap kasta beda2 puranya. Kalau dari penjelasan guide nya, pura besakih ini tempat ibadah terakhir umat hindu, jadi kalau umat hindur beribadah, mereka wajib ke beberapa pura dan pura terakhir yang dikunjungi adalah pura besakih ini untuk mensucikan mereka kembali.
Pada hari kuningan dan galungan banyak umat hindu yang beribadah ke pura besakih ini, dan untungnya aku kesini setelah hari raya mereka, jadi tidak terlalu padat dan kami masih boleh masuk.


Aku hanya bisa mengambil gambar dari sisi ini dan nggak boleh masuk kedalam. Hanya untuk yang beribadah saja yang boleh ke dalam.


Jadi dari depan pura besakih, kita menaiki tangga yang letaknya di sebelah kiri pura, dari sana kita melewati beberapa pura dan akhirnya sampai lah di puncaknya, dan foto yang di atas di ambil dari atas, jujur, aku termasuk orang pengagum pura, soalnya bangunan pura itu memiliki seni yang tinggi, bentuknya unik, bagus dan keliatannya asri. Liat aja nih yg foto di atas, atapnya berundak-undak gitu, aku nggak ngerti guna atap pura begitu untuk apa, tapi yang penting bagus. hhehe..


Salah satu pura yang dilewati dan didalam kawsan pura besakih.





 Setelah dijelasin beberapa info dari guide nya akhirnya kami pun turun menyusuri tangga yang berbeda, dan aku masih dikelilingi oleh beberapa pura, betapa indahnya pura-pura disini.
Berwisata ke pura besakih ini sebenarnya oke oke aja, tapi yah itu harus banyak urut dada aja alias sabar ngadepin warga setempat. 
Dulu aku mikirnya semua warga bali itu ramah dan welcome ke wisatawan, tapi hal seperti itu nggak aku temuin disini. Tapi aku sangat berterima kasih kepada bapak guide yang sudah menemani perjalanan aku dan kel disini, dan terima kasih nggak bertingkah yang aneh2 di ending perjalanan, hehehe...


2 komentar:

  1. Pungli, pemerasan, atau apapun namanya sudah jadi lagu lama di pura besakih.... tahun 2012 ketika tour bersama keluarga pihak tour & travel tidak merekomendasikan kesana dgn alasan kurang bersahabat & masyarakatnya kurang sadar wisata.
    Walaupun dalam brosurnya dicantumkan paket ke pura besakih, setelah cari2 informasi dan diyakini ke pura besakih tidak rekomend akhirnya kunjungan wisata ke pura besakih dibatalkan dan diganti ketempat lain.

    BalasHapus
  2. Wahh kami baru saja kena palak, benar2 sangat tidak recomended

    BalasHapus